IRONI PELAYANAN KESEHATAN

IRONI PELAYANAN KESEHATAN
LOMBA MENULIS BLOG FPKR

Senin, 07 April 2014

MOVE ON


MOVE ON
Hidup tak selamanya on dan tak selamanya off. Terkadang semangat, terkadang malas menghantui. Move On, sering kita mendengar kata ini. Move on artinya bergerak, berpindah dari sebuah situasi ke situasi lainnya. Perpindahan ke arah yang lebih tinggi, berkelas, bermartabat, alias lebih baik. Dalam kehidupan ini semakin hari dunia semakin mengalami perkembangan. Apabila kita tidak membekali diri kita maka kita akan jauh tertinggal dengan lainnya. Kehidupan ini dinamis, bukan statis. Bergerak yang bagaimanakah yang mampu mengejar ketertinggalan? Apakah cukup hanya bergerak? Ataukah ada tips cerdasnya? Kata seorang motivator, bekerja itu harus cerdas dan keras. Keras dalam arti melakukan sesuatu di atas rata-rata kebanyakan manusia. Cerdas dalam arti bekerja dengan ilmu, akal. Begitu pula dengan bergerak, tentunya harus cerdas dan keras.
Dalam bergerak tidak boleh melupakan tujuan dari penciptaan manusia. Adapun tujuan penciptaan manusia, Allah berfirman dalam surat Ad Dzariyat 56 "dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembahku". Bergerak, tentunya memiliki tujuan yang jelas, bukan hanya kesana kemari tanpa makna. Sebagai seorang muslim kita harus mempunyai visi dalam hidup. Visi dunia maupun visi akhirat. Visi dunia yang mengantarkan pada visi akhirat. Contoh visi dunia, sebagai mahasiswa punya visi IPK cumlaude, jadi pengusaha meski masih mahasiswa, juara penelitian karya ilmiah, juara olimpiade, menemukan sesuatu untuk kemaslahatan manusia dll. Yang tentunya visi tersebut adalah visi yang diridhai Allah bukan visi yang dimurkai Allah. Visi akhirat contohnya masuk surga tanpa hisab seperti halnya bunda Sumayyah (wanita pertama yang mati syahid), mampu mengislamkan sekian orang dll.
Mereka yang sukses adalah mereka yang punya visi dan selalu berkomitmen pada visi, tidak sedikit mereka ditertawakan oleh kawan, lawan dan lingkungan mereka, namun mereka tetap pada visinya. Karena baginya "sekarang kalian mentertawakanku karena visiku, suatu saat aku akan tertawa di depan kalian karena tercapai visiku". Begitulah kiranya titah mereka yang sukses. Tiada gusar dengan cemoohan, cacian dan makian. Tetap fokus pada visi dan tujuan. Setelah mempunyai visi, langkah selanjutnya adalah mendeklarasikan visi itu kepada orang terdekat. Tujuannya agar orang terdekat mengingatkan kita, apabila suatu saat ternyata aktifitas kita jauh dari pencapaian visi. Jangan lupa deklarasikan pula dalam doa. Karena hanya Allah sajalah yang berkuasa menjadikan visi tersebut menjadi nyata. Agar visi menjadi mantab, maka dapat membuat target pencapaian kurun waktu tahunan atau bulanan. Tahun 2014 target sekian, tahun 2015 target sekian dan seterusnya.
Langkah selanjutnya adalah acti-On. Visi tanpa aksi, bagaikan mimpi di siang bolong, ia hanya menjadi angan-angan tanpa wujud nyata. Aksi haruslah sesuai dengan visi. Dalam melakukan aksi tentulah harus paham skala prioritas (aulawiyat). Maksudnya adalah laksanakan yang wajib, upayakan yang sunah, minimalkan yang mubah, jauhi makruh, hindari yang haram. Selain itu dalam melakukan aksi harus ikhlas karena Allah. Mengingat syarat diterima amal adalah benar dan ikhlas karena Allah.
Dalam mencapai visi kita juga harus paham tentang passi-ON kita. Apa itu passion? Passion adalah sesuatu yang apabila kita lakukan kita enjoy, senang dan semangat. Banyak diantara kita yang mungkin beraktifitas tidak sesuai passion, bekerja tidak sesuai bidangnya, akibatnya kerja dengan terpaksa, merasa tertekan, hasil pas-pasan. Jika kita berada pada zona ini, maka hijrah adalah solusinya, karena bekerja pada sesuatu yang bukan menjadi passion hanya akan menyiksa diri dan orang lain. Sebagai contoh seorang jurusan olahraga yang suka olahraga bekerja pada bidang yang mengharuskan menghitung, sedangkan dirinya bukan menjadi ahli dalam matematika, maka mengajar matematika akan menjadi sesuatu yang sangat susah baginya. Hasil kerja kurang optimal, diri menjadi tersiksa karenanya. Dapat dikatakan waktu habis untuk sesuatu yang tidak menghasilkan apa-apa.
Setelah memiliki visi, melakukan aksi yang sesuai passion, langkah selanjutnya adalah collaboration. Apa itu collaburation? Collaburation adalah bekerjasama. Banyak orang mengira dengan bekerja sama maka hasilnya kita hanya kebagian setengahnya. Pada faktanya tidak demikian. Dengan bekerja sama kita justru akan mendapatkan hasil yang berlimpah. Sebagai analogi salat sendirian dibanding salat berdua berjamaah maka pahala salat berjamaah adalah 27 derajat. Dalam tahap ini kita tidak sekedar bekerja sama, namun harus pula menjadikan islam sebagai standartnya. Saat kerjasama yang ditawarkan menyimpang dari islam maka kewajiban kita adalah menolaknya.
Untuk mewujudkan visi butuh kerja sama dengan mereka yang ahli. Datangi mereka, minta ilmunya, sharing dengannya. Saat visi mengakar kuat, aksi  dilakukan sesuai passion, collaburation pun dilakukan, maka semoga Allah mewujudkan visi menjadi nyata. SEMANGAT dan selamat bervisi!!! Move on.(Anna Mujahidah Mumtazah inspirasi dari buku)