MOVE ON
Hidup tak selamanya on dan tak selamanya off. Terkadang semangat, terkadang malas menghantui. Move
On, sering kita mendengar kata ini. Move on artinya bergerak, berpindah dari
sebuah situasi ke situasi lainnya. Perpindahan ke arah yang lebih tinggi,
berkelas, bermartabat, alias lebih baik. Dalam kehidupan ini semakin hari dunia
semakin mengalami perkembangan. Apabila kita tidak membekali diri kita maka
kita akan jauh tertinggal dengan lainnya. Kehidupan ini dinamis, bukan statis.
Bergerak yang bagaimanakah yang mampu mengejar ketertinggalan? Apakah cukup
hanya bergerak? Ataukah ada tips cerdasnya? Kata seorang motivator, bekerja itu
harus cerdas dan keras. Keras dalam arti melakukan sesuatu di atas rata-rata
kebanyakan manusia. Cerdas dalam arti bekerja dengan ilmu, akal. Begitu pula
dengan bergerak, tentunya harus cerdas dan keras.
Dalam
bergerak tidak boleh melupakan tujuan dari penciptaan manusia. Adapun tujuan
penciptaan manusia, Allah berfirman dalam surat Ad Dzariyat 56 "dan tidaklah aku menciptakan jin dan
manusia melainkan untuk menyembahku". Bergerak, tentunya memiliki
tujuan yang jelas, bukan hanya kesana kemari tanpa makna. Sebagai seorang
muslim kita harus mempunyai visi dalam hidup. Visi dunia maupun visi akhirat.
Visi dunia yang mengantarkan pada visi akhirat. Contoh visi dunia, sebagai
mahasiswa punya visi IPK cumlaude, jadi pengusaha meski masih mahasiswa, juara
penelitian karya ilmiah, juara olimpiade, menemukan sesuatu untuk kemaslahatan
manusia dll. Yang tentunya visi tersebut adalah visi yang diridhai Allah bukan
visi yang dimurkai Allah. Visi akhirat contohnya masuk surga tanpa hisab
seperti halnya bunda Sumayyah (wanita pertama yang mati syahid), mampu
mengislamkan sekian orang dll.
Mereka
yang sukses adalah mereka yang punya visi dan selalu berkomitmen pada visi,
tidak sedikit mereka ditertawakan oleh kawan, lawan dan lingkungan mereka,
namun mereka tetap pada visinya. Karena baginya "sekarang kalian mentertawakanku karena visiku, suatu saat aku
akan tertawa di depan kalian karena tercapai visiku". Begitulah
kiranya titah mereka yang sukses. Tiada gusar dengan cemoohan, cacian dan
makian. Tetap fokus pada visi dan tujuan. Setelah mempunyai visi, langkah
selanjutnya adalah mendeklarasikan visi itu kepada orang terdekat. Tujuannya
agar orang terdekat mengingatkan kita, apabila suatu saat ternyata aktifitas
kita jauh dari pencapaian visi. Jangan lupa deklarasikan pula dalam doa. Karena
hanya Allah sajalah yang berkuasa menjadikan visi tersebut menjadi nyata. Agar
visi menjadi mantab, maka dapat membuat target pencapaian kurun waktu tahunan
atau bulanan. Tahun 2014 target sekian, tahun 2015 target sekian dan
seterusnya.
Langkah
selanjutnya adalah acti-On. Visi tanpa aksi, bagaikan mimpi di siang bolong, ia
hanya menjadi angan-angan tanpa wujud nyata. Aksi haruslah sesuai dengan visi.
Dalam melakukan aksi tentulah harus paham skala prioritas (aulawiyat).
Maksudnya adalah laksanakan yang wajib, upayakan yang sunah, minimalkan yang
mubah, jauhi makruh, hindari yang haram. Selain itu dalam melakukan aksi harus
ikhlas karena Allah. Mengingat syarat diterima amal adalah benar dan ikhlas
karena Allah.
Dalam
mencapai visi kita juga harus paham tentang passi-ON kita. Apa itu passion?
Passion adalah sesuatu yang apabila kita lakukan kita enjoy, senang dan
semangat. Banyak diantara kita yang mungkin beraktifitas tidak sesuai passion, bekerja
tidak sesuai bidangnya, akibatnya kerja dengan terpaksa, merasa tertekan, hasil
pas-pasan. Jika kita berada pada zona ini, maka hijrah adalah solusinya, karena
bekerja pada sesuatu yang bukan menjadi passion hanya akan menyiksa diri dan
orang lain. Sebagai contoh seorang jurusan olahraga yang suka olahraga bekerja
pada bidang yang mengharuskan menghitung, sedangkan dirinya bukan menjadi ahli
dalam matematika, maka mengajar matematika akan menjadi sesuatu yang sangat
susah baginya. Hasil kerja kurang optimal, diri menjadi tersiksa karenanya.
Dapat dikatakan waktu habis untuk sesuatu yang tidak menghasilkan apa-apa.
Setelah
memiliki visi, melakukan aksi yang sesuai passion, langkah selanjutnya adalah
collaboration. Apa itu collaburation? Collaburation adalah bekerjasama. Banyak
orang mengira dengan bekerja sama maka hasilnya kita hanya kebagian
setengahnya. Pada faktanya tidak demikian. Dengan bekerja sama kita justru akan
mendapatkan hasil yang berlimpah. Sebagai analogi salat sendirian dibanding salat
berdua berjamaah maka pahala salat berjamaah adalah 27 derajat. Dalam tahap ini
kita tidak sekedar bekerja sama, namun harus pula menjadikan islam sebagai
standartnya. Saat kerjasama yang ditawarkan menyimpang dari islam maka
kewajiban kita adalah menolaknya.
Untuk
mewujudkan visi butuh kerja sama dengan mereka yang ahli. Datangi mereka, minta
ilmunya, sharing dengannya. Saat visi mengakar kuat, aksi dilakukan
sesuai passion, collaburation pun dilakukan, maka semoga Allah mewujudkan visi
menjadi nyata. SEMANGAT dan selamat bervisi!!! Move on.(Anna Mujahidah Mumtazah inspirasi dari buku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar