IRONI PELAYANAN KESEHATAN

IRONI PELAYANAN KESEHATAN
LOMBA MENULIS BLOG FPKR

Rabu, 10 Februari 2016

Mengenal Generasi Tabiin Cicit Rasulullah


Zainul Abidin, putra dari Husain bin Ali bin Abu Thalib.

Berikut ini beberapa kisah tentang beliau (tabi'in).
Kisah pertama
Thawus bin Kaisan pernah melihat Zainal Abidin berdiri di bawah bayang-bayang Atiq (ka'bah), menangis seperti ratapan orang penderita sakit dan berdoa terus-menerus. Setelah itu Thawus bin Kaisan mendekat dan berkata,
Thawus : Wahai cicit rasulullah, kulihat anda dalam keadaan demikian padahal memiliki tiga keutamaan
Zainul Abidin : Apa itu?
Thawus : Pertama Anda adalah keturunan rasulullah, kedua mendapat syafaat dari kakek Anda dan ketiga rahmat Allah bagi Anda.
Zainul Abidin : Wahai Thawus, garis keturunanku dari Rasulullah tidak menjamin keamananku, firman Allah " ...kemudian ditiup lagi sangkakala, maka tidak ada lagi pertalian nasab diantara mereka pada hari itu..." (Qs al kahfi 99). Adapun tentang syafaat kakekku. Allah berfirman: "Mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah. (Qs Al Anbiya:28). Sedang mengenai rahmat Allah, firman Allah: "Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-oranf yang berbuat baik. (Qs Al A'raf:56).

Kisah kedua
Riwayat dari Hasan bin Hasan. Pernah terjadi perselisihan antata aku dan putra pamanku, Zainul Abidin. Aku pernah memaki habis-habisan, dia hanya diam membisu. Malam harinya dia mengetuk pintu rumahku dan mengatakan, "Wahai saudaraku, bila yang Anda katakan tadi benar semoga Allah mengampuniku, dan jika yang Anda katakan tidak benar, semoga Allah mengampunimu. Merasa bersalah aku mengejarnya dan berkata, "Sungguh aku tak kan mengulangi kata-kata yang tidak Anda sukai."
Beliau menjawab"Saya telah memaafkan Anda".

Kisah ketiga
Kisah lain diceritakan oleh pemuda Madinah. Ketika melihat Zainul Abidin keluar dari masjid, aku mengikutinya dan memakinya membuat orang-orang marah dan mereka hendak mengeroyokku, namun Zainul Abidin berkata: "Biarkanlah orang ini". Aku gemetar ketakutan, dia menatapku dengan wajah bersahabat lalu berkata: "Engkau telah mencelaku sejauh yang engkau ketahui, padahal yang tidak engkau ketahui lebih besar lagi, adakah engkau memiliki keperluan yang dengannya aku bisa membantumu?"
Aku jadi malu, beliau memberikan aku baju dan uang seribu dirham. Sejak itu setiap berjumpa dengannya ku katakan:"Aku bersaksi bahwa engkau memang keturunan Rasulullah."
Begitu jndah perangai generasi tabi'in, cemoohan dibalas kebaikan. Bagaimana dengan kita?

Zainul Abidin (hiasan para ahli ibadah) begitulah julukan salah satu keturunan Rasulullah, cucu Ali bin Abi Thalib. Beliau Ali bin Husain pemuda Bani Hasyim yang patut diteladani ibadah dan ketaqwaannya, terhormat, luas pengetahuan dan ilmunya, mencapai puncak ibadah dan takwanya. Sampai setiap kali wudhu tampak wajahnya pucat pasi seperti orang ketakutan. Saat ditanya, beliau menjawab: "Duhai celaka, tidakkah kalian tahu, kepada siapa aku akan menghadap dan siapa yang akan aku ajak berbicara?"


Demikian tadi sahabat kisah tentang generasi tabiin keturunan manusia maksum (rasulullah). Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. (Anna Mujahidah Mumtazah dari buku inspiratif)

Bojonegoro, 11 Februari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar