IRONI PELAYANAN KESEHATAN

IRONI PELAYANAN KESEHATAN
LOMBA MENULIS BLOG FPKR

Minggu, 02 Agustus 2015

RAMADAN MOVE ON



RAMADAN MOVE ON
Ramadan, bulan dilipatgandakan pahala. Bulan mulia yang penuh ampunan. Di bulan ini iman kaum muslim benar-benar teruji. Apalagi kaum muslim yang kini tinggal di belahan bumi bagian utara yang mengalami musim panas. Bisa jadi berbuka setelah 20-22 jam menahan lapar dan dahaga serta hal lain yang mengurangi pahala berpuasa. Kita ketahui iman seseorang terkadang naik dan terkadang pula turun. Begitu juga dengan semangat terkadang on terkadang pula off. Adakalanya menanjak naik, adakalanya pula turun.  Move On, sering kita mendengar kata ini. Namun apa artinya yang sebenarnya? Dalam sebuah buku On karya trainer nasional Jamil Azzaini “Move On” artinya bergerak, berpindah dari sebuah situasi ke situasi lainnya. Perpindahan ke arah yang lebih tinggi, berkelas, bermartabat, alias lebih baik.
Dalam bergerak tidak boleh melupakan tujuan dari penciptaan manusia. Adapun tujuan penciptaan manusia sebagaimana firman Allah dalam surat Ad Dzariyat 56 "dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembahku". Bergerak, tentunya memiliki tujuan yang jelas, bukan hanya kesana kemari tanpa makna. Ramadan, moment yang tepat untuk bergerak (Move On) menuju ke arah yang lebih baik dan semakin baik. Moment tepat menuju taat. Jika di bulan biasanya terasa berat untuk menahan lapar dan haus kini ramadan kita paksakan  mampu menahannya hingga bedug tiba (terbenamnya matahari). Jika selain bulan ramadan terasa berat meninggalkan ghibah, kini ramadan ghibah itu tak lagi ada. Jika selain ramadan terasa berat dan sejuta alasan untuk menutup aurat, kini ramadan siap sedia kenakan pakaian syar’i. Jika selain ramadan kita masih memilah dan memilih aturan Islam, kini saatnya sami’na waatha’na. Cukuplah menjadi pengingat diri Firman Allah dalam Surat Al Baqarah 183, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Diharapkan goal dari ramadan (puasa) ini adalah ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Mereka yang sukses adalah mereka yang mempunyai visi dan selalu berkomitmen pada visi, tidak sedikit mereka ditertawakan oleh kawan, lawan dan lingkungan mereka, namun mereka tetap pada visinya. Karena baginya hidup sekali akan rugi berkali-kali jika kehidupan ini hanya sekedar mengalir layaknya air. Jika seorang EO akan mengadakan sebuah acara sehari sampai tiga hari, demi kesuksesan acara maka dibuatlah proposal. Lalu, bagaimana dengan ramadan ini, sudahkah kita membuat proposal spesial untuk ramadan? Teringat sebuah pesan dari inspirator “Gagal merencanakan sama halnya dengan merencanakan kegagalan”. Sungguh disayangkan jika ramadan yang memiliki peluang besar untuk gapai rida Allah dengan balasan surga-Nya tersiakan oleh aktivitas yang melenakan. Agar ramadan benar-benar hidup tentunya sebagai seorang muslim yang mendambakan keridaan Allah bersiap dan tidak enggan untuk menyusun target pencapaian di ramadan ini. Setelah target pencapaian itu disusun, tak elok jika hanya dibiarkan saja tanpa action. Karena planing saja tidaklah cukup, namun butuh action. Selain itu jika target itu tak mampu kita lakukan sendiri dan butuh orang lain maka saatnya melakukan collaburation (kerja sama) dengan pihak yang berkompeten di bidangnya. Saatnya bersiap melaksakan visi dan semoga Allah mewujudkan visi kita serta ramadan berbuah takwa. Aamiin. Allahu A’lam. Dimuat di Radar Bojonegoro, Ramadan 1436 H/ 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar