AGAR
HIDUP LEBIH BERMAKNA
Tujuan penciptaan
manusia sebagaimana firman Allah dalam surat Adz Dzariyat 56 yang artinya “Dan tidaklah aku mnciptakan jin dan manusia
melainkan untuk menyembah-Ku”
Modal yang dimiliki
manusia
1.
WAKTU
Selama
masih ada nafas, waktu dimiliki oleh manusia, ia tidak dapat dijual, tidak
dapat pula dibeli meskipun dengan emas berjuta ton. Itulah waktu. Ia tidak
dapat kembali namun senantiasa berjalan tanpa henti. Sungguh indahnya
peringatan Allah kepada hambanya atas waktu yang diberikan kepada hamba-Nya. Firman
Allah dalam surat Al Ashr ”Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati
kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”
Allah
akan meminta pertanggungjawaban dari setiap manusia untuk apa saja waktu yang
Allah berikan untuk hamba-Nya. Dalam suatu hadist disebutkan :
“
Tidak tergelincir dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah menanyakan
empat hal :
Umurnya, untuk apa selama hidupnya
dihabiskan
Waktu mudanya, digunakan untuk apa
saja
Hartanya, darimana dia mendapatkan
dan untuk apa saja dihabiskannya
Ilmunya, apakah diamalkan atau
tidak ” ( Hadist Hasan, HR. Tirmidzi )
Para
ulama dahulu telah memberikan contoh kepada kita bagaimana memanfaatkan waktu
yang terbatas untuk mengerjakan lebih dari satu kegiatan :
Diriwayatkan
bahwa Khatib Al Baghdadi salah seorang ulama hadist yang sangat terkenal, jika
ia berjalan mesti ditangannya ada sebuah buku yang dibacanya ”
Imam
Sulaim Ar Razi , salah seorang ulama Syafi’ah yang meninggal tahun 447 H,
selalu mengisi waktu-waktunya dengan pekerjaan yang bermanfaat. Berkata Ibnu
Asakir : ” Saya pernah diceritakan oleh guruku : Abu Farj Al Isfirayini bahwa
beliau pada suatu saat keluar dari rumahnya untuk suatu keperluan, kemudian
tidak berapa lama datang lagi sambil berkata : ” Saya telah membaca satu juz
dari al Qur’an selama saya di jalan ” . Berkata Abu Faraj : ” Saya pernah
diceritakan oleh Muammil bin Hasan bahwa pada suatu hari ia melihat pena Sulaim
Ar Razi rusak dan tumpul, ketika ia memperbaiki penanya tersebut terlihat ia
menggerak-gerakkan mulutnya , setelah diselidiki ternyata di membaca Al Qur’an
di sela-sela memperbaiki penanya, dengan tujuan agar tidak terbuang begitu saja
waktunya dengan sia-sia. ” ([3])
Abu
Al Wafa’ Ibnu Uqail, salah satu tokoh dalam Madzhab Hambali mampu menyingkat
waktu makan dengan memilih makan yang praktis, beliau bisa memanfaat perbedaan
waktu makan roti kering dengan roti yang diberi air , untuk membaca 50 ayat Al
Qur’an. ([4])
Abu
Al Barakat, kakek Ibnu Taimiyah, jika ia masuk kamar mandi atau WC , ia
menyuruh saudaranya untuk membacakan sebuah buku dengan suara keras agar dia
bisa mendengarnya. ([5])
2.
AKAL
Yang
membedakan antara manusia dengan makhluk Allah lainnya adalah akal.
3.
KESEHATAN
Sabda
Rasul:
” Dua nikmat yang kebanyakan
manusia rugi di dalamnya : Kesehatan dan Kesempatan ”
( HR Bukhari )
Agar hidup kita
bermakna maka harus mampu memanage diri sehingga setiap detik adalah waktu yang
memberi manfaat bagi kehidupan kita di akhirat. Hal ini dapat ditempuh dengan
menjalankan kewajiban, mengupayakan sunah, meminimalkan yang mubah, menghindari
yang makruh dan tidak melakukan yang diharamkan.
Wajib: sholat, zakat, puasa, haji jika
mampu, menuntut ilmu, amar ma’ruf nahi mungkar, menutup aurat, berbakti kepada
kedua orangtua dll
Sunah: shalat sunah, sedekah dll
Mubah: bermain, nonton TV dll
Makruh: merokok
Haram: riba, memakan yang diharamkan dll
Rasulullah s.a.w pernah mengungkapkan
keutamaan amal jariah di antara semua jenis kebajikan, iaitu pahalanya tetap
mengalir walaupun orang yang melakukannya telah tiada (wafat). Sabda Rasulullah
s.a.w:
“Apabila
meninggal anak cucu Adam (manusia), maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu
sedekah jariah, ilmu yang diambil manfaatnya oleh manusia, dan anak yang soleh
yang berdoa untuknya.” (Riwayat Ahmad).
Dalam hadis-hadis berikut, Rasulullah
s.a.w menyebutbeberapa jenis amal jariah yang berkait langsung dengan kepentingan
masyarakat. Baginda bersabda:
“Sesungguhnya
amal soleh yang akan menyusul seorang mukmin setelah dia meninggal dunia kelak
ialah ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan, anak soleh yang dia tinggalkan,
mushaf Al-Quran yang dia wariskan, masjid yang dia bangun, rumah tempat singgah
musafir yang dia dirikan, air sungai (irigasi) yang dia alirkan, dan sedekah
yang dia keluarkan di kala sihat dan masih hidup. Semua ini akan menyusul
dirinya ketika dia meninggal dunia kelak.” (Riwayat Ibnu
Majah dan Baihaqi)
Rasulullah s.a.w menyatakan, “Meskipun kiamat sedang terjadi, sedang di
tangan salah seorang di antara kamu masih ada bibit kurma dan dia masih kuat
untuk menanamnya, hendaklah dia tanam bibit itu, kerana baginya ada ganjaran
pahala.” (Riwayat Bukhari)
Dari berbagai sumber
Oleh Anna Mujahidah Mumtazah di Kajian UKKI IKIP PGRI BOJONEGORO 20
Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar