IRONI PELAYANAN KESEHATAN

IRONI PELAYANAN KESEHATAN
LOMBA MENULIS BLOG FPKR

Senin, 13 Mei 2013

AGAR HIDUP LEBIH BERMAKNA


AGAR HIDUP LEBIH BERMAKNA
Tujuan penciptaan manusia sebagaimana firman Allah dalam surat Adz Dzariyat 56 yang artinya “Dan tidaklah aku mnciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Ku”
Modal yang dimiliki manusia
1.      WAKTU

Selama masih ada nafas, waktu dimiliki oleh manusia, ia tidak dapat dijual, tidak dapat pula dibeli meskipun dengan emas berjuta ton. Itulah waktu. Ia tidak dapat kembali namun senantiasa berjalan tanpa henti. Sungguh indahnya peringatan Allah kepada hambanya atas waktu yang diberikan kepada hamba-Nya. Firman Allah dalam surat Al Ashr ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”
Allah akan meminta pertanggungjawaban dari setiap manusia untuk apa saja waktu yang Allah berikan untuk hamba-Nya. Dalam suatu hadist disebutkan :
“ Tidak tergelincir dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah menanyakan empat hal :
Umurnya, untuk apa selama hidupnya dihabiskan
Waktu mudanya, digunakan untuk apa saja
Hartanya, darimana dia mendapatkan dan untuk apa saja dihabiskannya
Ilmunya, apakah diamalkan atau tidak ” ( Hadist Hasan, HR. Tirmidzi )
Para ulama dahulu telah memberikan contoh kepada kita bagaimana memanfaatkan waktu yang terbatas untuk mengerjakan lebih dari satu kegiatan :
Diriwayatkan bahwa Khatib Al Baghdadi salah seorang ulama hadist yang sangat terkenal, jika ia berjalan mesti ditangannya ada sebuah buku yang dibacanya ”
Imam Sulaim Ar Razi , salah seorang ulama Syafi’ah yang meninggal tahun 447 H, selalu mengisi waktu-waktunya dengan pekerjaan yang bermanfaat. Berkata Ibnu Asakir : ” Saya pernah diceritakan oleh guruku : Abu Farj Al Isfirayini bahwa beliau pada suatu saat keluar dari rumahnya untuk suatu keperluan, kemudian tidak berapa lama datang lagi sambil berkata : ” Saya telah membaca satu juz dari al Qur’an selama saya di jalan ” . Berkata Abu Faraj : ” Saya pernah diceritakan oleh Muammil bin Hasan bahwa pada suatu hari ia melihat pena Sulaim Ar Razi rusak dan tumpul, ketika ia memperbaiki penanya tersebut terlihat ia menggerak-gerakkan mulutnya , setelah diselidiki ternyata di membaca Al Qur’an di sela-sela memperbaiki penanya, dengan tujuan agar tidak terbuang begitu saja waktunya dengan sia-sia. ” ([3])
Abu Al Wafa’ Ibnu Uqail, salah satu tokoh dalam Madzhab Hambali mampu menyingkat waktu makan dengan memilih makan yang praktis, beliau bisa memanfaat perbedaan waktu makan roti kering dengan roti yang diberi air , untuk membaca 50 ayat Al Qur’an. ([4])
Abu Al Barakat, kakek Ibnu Taimiyah, jika ia masuk kamar mandi atau WC , ia menyuruh saudaranya untuk membacakan sebuah buku dengan suara keras agar dia bisa mendengarnya. ([5])
2.      AKAL
Yang membedakan antara manusia dengan makhluk Allah lainnya adalah akal.
3.      KESEHATAN
Sabda Rasul:
” Dua nikmat yang kebanyakan manusia rugi di dalamnya : Kesehatan dan Kesempatan ” ( HR Bukhari )
Agar hidup kita bermakna maka harus mampu memanage diri sehingga setiap detik adalah waktu yang memberi manfaat bagi kehidupan kita di akhirat. Hal ini dapat ditempuh dengan menjalankan kewajiban, mengupayakan sunah, meminimalkan yang mubah, menghindari yang makruh dan tidak melakukan yang diharamkan.
Wajib: sholat, zakat, puasa, haji jika mampu, menuntut ilmu, amar ma’ruf nahi mungkar, menutup aurat, berbakti kepada kedua orangtua dll
Sunah: shalat sunah, sedekah dll
Mubah: bermain, nonton TV dll
Makruh: merokok
Haram: riba, memakan yang diharamkan dll
Rasulullah s.a.w pernah mengungkapkan keutamaan amal jariah di antara semua jenis kebajikan, iaitu pahalanya tetap mengalir walaupun orang yang melakukannya telah tiada (wafat). Sabda Rasulullah s.a.w:
“Apabila meninggal anak cucu Adam (manusia), maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sedekah jariah, ilmu yang diambil manfaatnya oleh manusia, dan anak yang soleh yang berdoa untuknya.” (Riwayat Ahmad).        
Dalam hadis-hadis berikut, Rasulullah s.a.w menyebutbeberapa jenis amal jariah yang berkait langsung dengan kepentingan masyarakat. Baginda bersabda:
“Sesungguhnya amal soleh yang akan menyusul seorang mukmin setelah dia meninggal dunia kelak ialah ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan, anak soleh yang dia tinggalkan, mushaf Al-Quran yang dia wariskan, masjid yang dia bangun, rumah tempat singgah musafir yang dia dirikan, air sungai (irigasi) yang dia alirkan, dan sedekah yang dia keluarkan di kala sihat dan masih hidup. Semua ini akan menyusul dirinya ketika dia meninggal dunia kelak.” (Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi)   
Rasulullah s.a.w menyatakan, “Meskipun kiamat sedang terjadi, sedang di tangan salah seorang di antara kamu masih ada bibit kurma dan dia masih kuat untuk menanamnya, hendaklah dia tanam bibit itu, kerana baginya ada ganjaran pahala.” (Riwayat Bukhari)

Dari berbagai sumber
Oleh Anna Mujahidah Mumtazah di Kajian UKKI IKIP PGRI BOJONEGORO 20 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar