IRONI PELAYANAN KESEHATAN

IRONI PELAYANAN KESEHATAN
LOMBA MENULIS BLOG FPKR

Minggu, 11 Agustus 2013

Ghozwul Fikr Tanpa Disadari Kebanyakan Kaum Muslim



  • Konon kabarnya seorang petani di sebuah desa di India ingin menjual kambing hasil ternaknya ke pasar. Baru berjalan beberapa langkah dari rumah ada orang yang menghadangnya. Orang itu berkata: "Berapa harga anjing anda ini?

    Dengan penuh keheranan petani itu menjawab: Ini bukan anjing, tapi kambing.

    Penawar: Bukan, ini anjing. Biar saya beli.

    Tanpa menjawab lagi petani itu berlalu menuju pasar dan meninggalkan orang yang menawar dagangannya begitu saja.

    Setelah agak jauh berjalan, tiba-tiba ia dihadang lagi oleh seseorang dan langsung berkata: "Anda mau menjual anjing ini? Biar saya yang beli. Berapa anda mau jual?"

    Dengan sangat marah petani itu menjawab: Hai orang gila, ini kambing. Bukan anjing !!! Bentaknya.

    Penawar kedua: Saya bukan gila. Benar ini anjing. Anda saja yang salah lihat dan salah paham. Biar saya yang beli anjing ini. Berapa harganya?

    Dengan perasaan sangat dongkol petani itu kembali berlalu meninggalkan orang yang dia anggap gila, karena mengatakan kambing yang ia bawa itu anjing.

    Tidak lama ia sampai di pasar dan langsung menuju stan khusus penjualan hewan.

    Baru saja ia masuk pasar, orang-orang langsung mengerumininya, rebutan menawar hewan yang ia bawa. Cuma sialnya, kali ini tidak ada bedanya dengan tawaran sebelumnya. Mereka semuanya serempak menanya: "Berapa harga anjing yang ia bawa?"

    Karena semua orang mengatakan bahwa hewan yang ia bawa itu adalah anjing, tanpa fikir panjang ia berlalu dengan perasaan dongkol sekali dan meninggalkan kambingnya begitu saja sambil berkata: "Ambillah binatang ini sesuka kalian, aku tidak butuh!!!".

    Cerita ini hanyalah khayalan, pasti tidak pernah terjadi. Akan tetapi kondisi seperti ini, tanpa kita sadari sering terjadi di dalam kehidupan kita. Dengan tujuan dan kepentingan tertentu orang bisa saja mempermainkan defenisi dan istilah yang sudah baku di tengah masyarakat dengan makna yang sesuai dengan keinginan serta selera mereka.

    Awalnya orang banyak akan heran dengan istilah/defenisi itu, tapi setelah diulang-ulang menjadi kebiasaan, bahkan berubahlah istilah yang asing lagi aneh itu menjadi istilah yang baku di tengah-tengah masyarakat banyak.

    Padahal kalau si petani yakin dengan apa yang ia bawa, dan tidak terganggu dengan permainan kata-kata orang, ia akan memegang kambingnya dan akan tetap mencari pembeli yang mempunyai otak masih bersih.

    Bukankah otak kita ikut membenarkan bahwa orang yang kuat menjalankan ajaran Islam disebut sebagai "teroris"? Orang seperti itu akan dicurigai, dimata-matai, dan dikucilkan dalam pergaulan. Mereka adalah orang yang ekstrim bin fundamental. Jangankan orang awam, ulama yang faham agama pun kadang-kadang ikut-ikutan membenarkan istilah ini.

    Dan banyak permainan dan pemutar balikkan fakta yang sudah menjadi lumrah bagi kita tanpa disadari.

    Pacaran yang sebenarnya perzinaan, justru dianggap hal biasa, bahkan dianggap pergaulan modern. Padahal sepantasnya dipandang sebagai kehidupan hewan. Sebaliknya, orang yang anti pacaran dianggap sebagai manusia aneh yang primitif bin kolot.

    Tanpa disadari, mulai dari orang paling awam sampai paling cerdaspun tidak sadar kalau mereka sudah terkena penyakit ghazwul fikri ini.

    Mari kita periksa dan benarkan lagi cara fikir yang sudah error ini...!!! Apakah selama ini kita sudah ikutan error atau masih sehat wal afiat.

    Semoga Allah menjaga otak kita dari ke-error-an. 
  • ket: hasil copas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar